Perahu Kertas





Tuhan, tuntunlah perahu kertas ini dalam heningnya arus sungai… Aku tidak begitu berharap Ia membacanya. Biarkan ia tahu dengan sendirinya, menyusuri kata-kata dalam leburan perahu kertas. Aku hanya ingin, air menjadi saksi.




Hari ini kamu berbeda….


Aku senang melihatmu begitu gembira. Senyum ikhlasmu. Dan tawamu yang begitu ceria.
Jujur, aku merasa gembira. Pemandangan indah di antara gelapnya langit. Yaitu kamu.

Kau tahu, logika dan perasaanku bertempur. menganggapku adalah makhluk paling idiot di dunia. Aku berpikir bodoh. Terlintas pikiran negatif dan khawatir diantara kebahagianmu itu. Aku takut.

Ikhlas. Ikhlas. Ikhlas. Aku begini karena aku ikhlas. Aku begini bukan menuntutmu untuk mengerti aku, untuk memahamiku, maupun memperhatikanku. Aku ikhlas mengagumimu. Dan aku senang mengagumimu.

Walau kadang aku melayang seperti bulu-bulu yang berterbangan. ringan, nyaman, dan bahagia melintas awan. Namun. Mungkin itu ilusi. Ilusi yang berlebihan, dan  membuatku merasa melambung.

Aku tahu, kau menganggapku aneh. Bersikap membosankan di depanmu. Bersikap aneh di dekatmu. Selalu mengalihkan pandangan. Bahkan bersikap pura-pura tidak tahu dan menghindarimu.

Kau tahu, aku tidak bisa bersikap biasa di depanmu. Bagaimana aku bisa bersikap biasa dengan orang yang aku kagumi? Aku selalu salah tingkah di depanmu, tidak bisa berkata-kata, dan selalu bertingkah aneh dan bodoh. Karena aku menganggapmu seseorang yang  luar biasa.

Aku tidak akan menyumpah karna aku dipertemukan denganmu. Aku tidak akan menyalahkanmu karna kau tidak sengaja hadir dalam hidupku. Dan aku juga tidak akan berharap kau hilang dalam hidupku. Ikhlas, ikhlas, ikhlas. Walaupun suatu saat seseorang hadir dalam dekatmu. Aku tetap mengagumimu. Aku senang mengagumimu. Terimakasih. Aku sungguh beruntung menjadi bagian dalam alur hidupmu.

Di dalam sini, di dalam hati ini… aku akan tetap mengagumimu. seseorang yang membuat garis pensil menjadi berwarna. Langkah kaki menjadi bernada. dan fokus mata menjadi bermakna. Juga, seseorang yang telah mengenalkanku dengan sebuah kata yang bernama Cinta.

Aku bukan melebih-lebihkan atau membuatnya berlebih. Aku hanya ingin berkata, bahwa aku mengagumimu.. 

-Dewi Nur Alifah-

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Hargailah Waktu Anda

Statistik

Search

Facebook

Profil

Foto saya
Saya penulis amatir yang tidak bisa menyusun kata kata , hehe :P

Followers

Postingan Populer