Selasa, 15 April 2014 |
0
komentar
-15 April 2014. Malam. 45 menit. Menangis-
Malam ini, kami berjalan. Terus berjalan.
Tak berarah. Tak bertujuan. Hanya jalan, dan terus berjalan.
Kaki yang sakit bahkan tidak terasa sakit.
Bulan seharusnya terlihat indah, namun 45 menit menghancurkannya.
Semua terbongkar. luka yang begitu dalam
terbuka.
Dan kenyataan pun terungkap.
Dia berkata, "Sudah bisa menerima
kenyataan?"
Aku menjawab, "belum"
Aku menjawab, "belum"
"kalau sudah, aku mau cerita"
Air mata pun mengalir.
Terdiam.
Terus berusaha menyembunyikan air mata
darinya.
Sakit rasanya. Bukan menangis karena orang
lain, tapi menangis karena terus menyalahkan diri sendiri.
Masih menyamakan langkah.
di menit selanjutnya,
Dia berkata lagi, "Udah besar, seharusnya sudah bisa menerima
kenyataan"
Aku menjawab, "kalau aku menangis bagaimana?"
Terdiam.
Rasanya kaki sudah tidak kuat berjalan.
Dimenit terakhir, akhirnya semua terungkap.
Luka yang sejak dulu disembunyikan
terungkap.
Kepedihan, kesedihan, dan kenyataan.
Air mata mengalir.
Sampai disini..
Ini belum berakhir. Perjalanan masih
panjang. masih ada banyak luka yang terus mengejar.
Siapkan ketegaran..
Ya, ini belum berakhir.
Perjalanan baru dimulai. Menghadapi
kenyataan. Dimulai dari detik ini.
Inget, udah gede.
45 menit masih terbayang. Tak sadar air
mata mulai menetes kembali.
.Dewinuralifah.
.Dewinuralifah.